" Melestarikan Budaya Bali ".

WhatsApp : 085 739 607 697

Sabtu, 21 Juni 2014

Pendapat Para Ahli tentang Kekuatan Magis Pipis Bolong



Benda-benda purbakala dari pendapat para ahli meyakini bahwa uang kepeng berasal dari negeri Cina. Salah satunya adalah pendapat dari F.A. Liefrinch yang menyebutkan uang kepeng sebagai Chinese coins. Dasar pendapat ini karena pada kedua permukaan pis bolong atau uang kepeng tersebut berisi tulisan huruf Cina.

Menurut cerita pada masa lampau, ada seorang musafir dari dari Cina yang bernama Fa Hien pergi berlayar menuju ke tanah Hindu yaitu India dan Srilangka. Setelah beberapa lama berada di sana, ia kemudian kembali ke negeri asalnya sekitar 414 Masehi. Namun di tengah perjalanan, kapal yang ditumpanginya diserang badai dan mengalami kerusakan. Kapal tersebut kemudian terdampar di sebuah pulau yang kemudian dikenal sebagai Ya-wa-di. Konon yang dimaksud dengan Ya-wa-di adalah Jawa Dwipa atau Pulau Jawa. Ada kemungkinan pada masa itu uang kepeng sudah mulai diperkenalkan di sana.

Namun ada para ahli yang berpendapat bahwa Pipis bolong atau uang kepeng dikenal di Indonesia pada masa kerajaan di Nusantara menjalin hubungan dagang dengan negeri Cina. Seperti diketahui bahwa bangsa Cina memang terkenal sebagai bangsa pedagang sejak zaman dulu. Pada masa itu mereka sudah melakukan perdagangan dengan bangsa-bangsa di belahan dunia lain, baik lewat darat maupun lewat lautan. Bukti adanya hubungan dagang antara negeri Cina dengan raja-raja di Pulau Jawa dapat dibuktikan dengan ditemukannya uang kepeng dalam jumlah yang cukup banyak di beberapa kota seperti Pati, Kudus, Batang, Kendal, Cilacap, Temanggung, Purworejo, Blora, yang secara geografis kebanyakan terletak di pesisir pantai. R. Gorris, seorang sejarawan dari Belanda yang lama tinggal di Sanglah, Denpasar, menyatakan bahwa uang kepeng sudah dikenal di Bali sekitar 882 Masehi.

Bagi sebagian masyarakat Hindu Bali, uang kepeng jenis tertentu diyakini memiliki kekuatan gaib atau magis. Menurut Koentjoroningrat, kemampuan manusia untuk menghadapi hidup ini memang dilandasi oleh naluri dan ilmu pengetahuan. Namun terkadang semua itu tidak mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya secara tuntas dengan cara rasional. Untuk itu mereka kemudian menyiasatinya dengan cara yang irasional yakni dengan ilmu gaib atau magis. Dikatakan juga bahwa ilmu gaib yang dimaksud adalah cara-cara manusia untuk mempengaruhi alam dalam usahanya untuk mencapai tujuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar